Hai kamu, iya kamu~Kamu yang masih jauh diujung mimpiku
Kamu yang masih kusebut terus diujung sajadahku
Kamu yang masih diujung jalan sana
Bisa jadi kita akan bertemu kembali di waktu yang tepat
Hai kamu, iya kamu~
Kamu yang tidak pernah aku sebut-sebut dengan kata-kata dan suara di depan mereka
Kamu yang aku sebut lirih di depan Tuhan ku
Bisa jadi suatu saat nanti ku tak canggung lagi menyebut namamu ketika halal menyapa
Hai kamu, iya kamu~
Kamu yang jarang sekali aku temui
Kamu yang jarang sekali aku lihat
Kamu yang jarang sekali aku tatap
Bisa jadi suatu saat nanti aku akan setiap hari menatapmu tanpa ada serpihan dosa
Hai kamu, iya kamu~
Kamu yang aku tunggu
Kamu yang aku harap datang kelak
Bisa jadi suatu saat nanti kau datang membawa rombongan keluargamu kerumahku
Hai kamu, iya kamu
Kamu yang tak pernah memberiku setangkai bunga
Kamu yang tak pernah mengirimkan puisi-puisi romantis
Kamu yang tak pernah mengirimkan seatang coklat
Bisa jadi suatu saat nanti kau memberiku mahar penanda ikatan yang sah
Hai kamu, iya kamu
Kamu yang sampai saat ini belum datang juga
Semoga suatu saat nanti datang untuk membawaku ke surga
============================================================
Aisyah yang sedari tadi memainkan jarinya diatas keyboard laptopnya, tak sadar ia tersenyum melebarkan bibirnya sendiri. Tangannya menghasilkan syair tersebut.
"Aisyah, ayok jemput adikmu di sekolah, nak", teriak ibunya
Segera bergegaslah Aisyah menjemput adiknya ke sekolah, ia rupanya lupa mematikan laptopnya. Kini, layarnya penuh dengan bait syair yang ia buat dengan sendirinya.