Pondok Kopi macet, hiruk pikuk mulai terjadi. angkot, metromini, motor, kendaraan pribadi tak mau kalah untuk berdesak-desakan di jalan. Baru saja aku turun dari angkot 26. Tak sabar ingin cepat-cepat sampai rumah, maka kuputuskan untuk naik ojek yang sedang menunggu penumpang di pinggir jalan.
menaiki ojek dari Pondok Kopi ke Pondok Kelapa hanya 10ribu. Harga yang cukup murah.
lalu ketika dijalan. aku sempat mengobrol dengan tukang ojek itu.
"neng, abis pulang kuliah yaa?"
"enggak pak, abis dari perpustakaan nasional"
"kerja disana?"
"enggak pak"
"oh kuliah di UNJ ya?"
"iya, kok bapak tau?"
"........" (nah yang ini aku gak denger dia ngomong apa)
"oh berarti duluan anak saya kuliahnya"
"anak bapak semester berapa sekarang?"
"semester 6 neng. sekarang dia lagi kuliah di bogor. jauh yaa"
"jurusan apa pak?"
"jurusannya jarang-jarang deh"
"oh jurusan apa emangnya pak?"
"dokter hewan"
"wah bagus dong pak"
"iya. dulu neng sekolah dimana?"
"di sma 81"
"sma 81 dimana?"
"di kalimalang pak"
"oh.. dulu anak saya di sma 68. masuk ipb dengan jalur pmdk. awal-awal masuk dia tinggal di asrama. sekarang ngekos"
(dalam hati gua cukup kagum dengan bapak dan anaknya ini. berat juga sih perjuangan bapak ini untuk membiayai kuliah anaknya di bogor. )
sampai rumah, gua selalu mengingat kata-kata bapak tadi. anaknya bapak tadi itu udah bikin bapaknya senang dengan dia masuk IPB dengan jalur pmdk. hah.. sedangkan gua? gua ngerasa bersalah banget udah bikin orangtua gua ngeluarin duit banyak pas snmptn dan ujian-ujian mandiri lainnnya. tapi sekarang apa yang gua kasih untuk mereka? sama sekali belum ngasih sesuatu yanng terbaik :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar