Jumat, 29 Januari 2016

Mahkota Pelindung



Surga diciptakan bagi mereka yang berdosa, namun mereka sungguh-sungguh bertaubat hinga Allah meridhoi dan mengampuni mereka

Surga diciptakan bagi mereka yang pernah tidak mentaatiNya, tapi mereka sungguh-sungguh dalam mencari hidayahNya

Surga diciptakan bagi mereka yang durjana, namun mereka sungguh-sungguh memperbaiki sikap mereka

bisa ku katakan bahwa, surga diciptakan untuk para wanita yang dahulu enggan berhijab, namun mereka berusaha dan bersusah payah beristiqamah memakai mahkota pelindung.
ku sebut mahkota pelindung, karena memang hijab sebagai mahkota yang melindungi wanita dari azab api neraka.

Rasulullah pun pernah bersabda bahwa penghuni neraka sebagian besar ditempati oleh para wanita.

“Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” 
(Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

Istiqamah itu sangat sulit, ketika harus mempertahankan hijab. Mungkin banyak dari kita menerima banyak cemohan tentang hijab. Besyukurlah di zaman sekarang ini, memakai hijab tak sesulit dahulu, yang dimana para wanita yang berhijab harus rela dikeluarkan dari sekolahnya. Dimana para wanita harus rela menerima ejekan orang lain. 

"Jilbab-in hati dulu, baru jilbab-in rambut". 
Aku banyak dengar statement ini dari sebagian orang. Dalam Islam pun, tak ada jilbab hati. Yang ada, perintah untuk menutupin rambut (dan aurat lainnya). 

Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) kepada wanita- wanita mukminah, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan hiasan (pakaian, atau bagian tubuh) mereka kecuali yang (biasa) nampak darinya dan hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (QS. an-Nur [24]: 31).

Ada lagi statement yang membuatku menggelitik
"Percuma berjilbab, tapi kelakuannya buruk". 
Bagiku, tak ada kata 'percuma' untuk melakukan suatu kebaikan, apalagi kebaikan itu tujuannya untuk mentaati perintahNya. Jangan salahkan jilbab bila kelakuannya mungkin buruk. 
Jilbab bisa merubah sikap seseorang. Dengan jilbab, ia akan sedikit demi sedikit merubah sikapnya, karena malu dengan jilbab yang ia pakai. 

sekali lagi, jangan pernah katakan "percuma berjilbab, kalo masih blablabla"
Justru memakai jilbab menjadi awalan dan proses seorang wanita dalam menjaga izzah nya dan memperbaiki segala sikapnya.

statement lain-lainnya yang sering ku dengar
"pake jilbab panjang-panjang, kayak istri teroris. pake jilbab panjang-panjang, udah kayak ibu-ibu. pake jilbab panjang-panjang, kayak bu haji aja"

Sejujurnya hanya bisa tertawa mendengarnya. Biasanya kalimat ini sering dilontarkan kepada mereka-mereka yang sedang ber-istiqamah memakai hijab syar'i

well yeah, kalo ada yang bilang kayak ibu-ibu, kan memang calon ibu bagi anak-anak kita kelak. kalo dibilang kayak bu haji, ya aamiin-kan saja, mudah-mudahan bisa jadi haji beneran.

Karena sejatinya, rambut ini adalah mahkota yang tetap harus dilindungi lagi oleh mahkota pelindung. Mahkota pelindung yang InsyaAllah melindungi pemkainya dari siksa api neraka (aamiin)

Biarkan para mahram mu dan suami sah mu yang melihat mahkota indahmu kelak. Maka jadilah wanita shalihah untuk Allah, istri shalihah untuk suami, ibu shalihah bagi anak-anak kelak, dan wanita cerdas yang kan mencerdaskan anak-anak kelak. Hijab tidak menghalangimu untuk menjadi wanita cerdas. Yuk mari berHIJRAH dan berHIJAB :)


dari yang sedang berusaha jadi baik,
ghazinena



nb: tulisan ini tidak bermaksud menggurui, hanya saja menjadi reminder diri sendiri :)