Minggu, 11 September 2016

Indifferent


Tuhan memang memberikan dua telinga. Tuhan juga memberikan dua tangan. Jikalau kau ingin menutup telingamu karena kau tak tahan dengan semua perkataan negatif diluar sana, bolehlah kau menutup kedua telingamu dengan kedua tanganmu. 

Cuek memang perlu

Ada kalanya cuek memang perlu. Seseorang memang memiliki dunianya sendiri, maka dari itu ia seringkali bersikap cuek

Ada kalanya cuek memang dibutuhkan, bila kau memang tidak ingin tahu apa yang orang lain katakan.

Ada kalanya cuek memang menyenangkan, bila kau memang ingin meredam rasa sakitmu.

Ada kalanya cuek itu penting, bila kau memang ingin menghilangkan rasa kecewamu pada orang lain.


Tapi...
tak selamanya cuek itu baik. 

Bilamana ada orang yang ingin selalu tahu kabar baikmu, namun tak kau hiraukan. 

Bilamana ada orang yang peduli padamu, namun kau diam saja dan pura-pura buta.

Bilamana ada orang yang sebenarnya memanggilmu, namun kau selalu pura-pura tuli.

Bilamana ada orang yang selalu menunggu kedatanganmu, namun kau pura-pura tidak tahu.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Janganlah menyesal bila orang yang begitu lama menunggumu, pergi begitu saja. 

Bisa saja selama ini ia hanya menahan kepura-puraan pada dirinya, pura-pura  semua terjadi baik-baik saja. 

Bisa saja selama ini dia hanya meminum pil hitam kekecewaan yang ada pada sebuah pengharapannya yang besar padamu.

Sepertinya, kamu memang harus belajar menghargai seseorang.

Jumat, 09 September 2016

Bitter


"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib)
Ketika kita merasa ngantuk, kita akan cenderung memilih kopi ketimbang sirup untuk menahan rasa kantuk. Kita tahu bahwa konsekuensi meminum kopi itu akan merasakan pahit. Dibalik kepahitannya, tentu saja berkhasiat menahan kantuk. 

Sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, begitu juga berlebihan dalam meminum kopi. Hanya orang kuat yang cenderung tidak merasakan efek dari mengkonsumsi kopi berlebihan. Bagi yang tidak kuat menahannya, mungkin akan terkena efek maag dan mual-mual. 

Bila saja kita meminum sirup saat mengantuk, tentu tidak akan berefek apapun, rasa kantuk tak akan kunjung hilang. Namun, kita tidak akan merasakan konsekuensi dari rasa pahit, karena seperti kita tahu bahwa sirup itu rasanya manis.

Semua pilihan ada konsekuensinya. 

Hidup punya banyak pilihan. 

Jikalau memilihmu seperti memilih untuk meminum kopi, maka aku akan tidak kecewa karena aku bisa menahan kantukku, meskipun pahit. Aku akan mengkonsumsinya dalam batas yang wajar. Bilamana aku mengkonsumsinya diluar batas yang wajar, tentu aku akan tetap merasakan kecewa karena sakitnya lambung ini.

Jikalau memilihmu seperti memilih untuk meminum sirup, maka tentunya aku akan tetap mengantuk, namun di satu sisi aku merasakan rasa manisnya. Namun tetap saja aku kecewa, karena rasa kantukku tak kunjung hilang

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketahuilah, rasa pahit tak selamanya mengecewakan, selama masih dalam batas yang wajar


Tetapi ku rasa, memilihmu itu bagaikan memilih sirup, manis namun mengecewakan


Kamis, 01 September 2016

Kepercayaan







Kepercayaan layaknya piring, jika sudah pecah maka tidak akan kembali ke bentuk sempurna seperti semula, walaupun beling-belingnya direkatkan kembali.

Kepercayaan layaknya jarum. jika ia diberikan kepada seorang penjahit, maka akan digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menutup lubang dan robekan. Namun, bila jarum diberikan kepada seorang yang tidak berakal, bukan tidak mungkin jarum itu digunakan untuk menyakiti dirinya atau orang lain.

Kepercayaan itu seperti karung berisi tumpukan besi. Hanya orang yang kuatlah yang dapat memikulnya. Bila diberikan kepada orang yang lemah, bukan tidak mungkin karung tersebut jatuh dan tumpukan besi akhirnya berserakan.



Kamu pernah memberi kepercayaan pada seseorang? berilah kepada seseorang yang sekiranya kuat memikulnya

Bila kau berikan pada orang yang tidak kuat menggenggamnya, maka bersiaplah karena kepercayaan itu akhirnya jatuh dari genggamannya dan berceceran, lalu tersapu angin dan bertebangan. 
Kemudian yang tersisa pada akhirnya adalah kehampaan dan hatimu mungkin akan ikut rapuh bersamaan dengan hancurnya kepercayaan.

Maka dari itu, kepercayaan itu mahal. Perlu orang yang benar-benar serius untuk bisa menggenggamnya. 

Karena memang kepercayaan tidak sebercanda bermain layang-layang. yang bisa ditarik ulur. lepas dan dibiarkan.

Karena kepercayaan memang sesuatu yang serius untuk digenggam dan dijalankan.

Lalu apakah kamu orang kepercayaan yang aku cari? semoga saja :)