Senin, 07 September 2015

Menikmati Seonggok Bangkai dengan Sebilah Pedang




 Adakah sesuatu yang tak memiliki tulang, tetapi perlahan ia bisa membunuhmu? apa jawabmu?
jawabku adalah LIDAH

Lidah memang tak memiliki tulang, namun ia memiliki kebebasan untuk bergerak membentuk sebuah makna. Makna tersebut hidup dari sekumpulan kata dan membentuk kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat ini bisa bersifat tumpul bagai pisau yang tak pernah diasah atau bersifat tajam bagai pedang atau samurai yang bisa 'membunuh' seseorang. Pedang tersebut nantinya bisa menusuk dirimu sendiri, lalu mendorongmu ke neraka atau memusuk hati orang lain. Jadi, bisa ku tarik kesimpulan awal bahwa pedang yang ku maksud adalah lidah

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullah Muhammad saw bersabda:
"Sesungguhnya seseorang hamba itu niscayalah berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia fikirkan (baik atau buruknya), maka dengan sebab perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut timur dan sudut barat." (Muttafaq 'alaih)

Seringkali kita lupa memikirkan kembali kalimat apa yang pantas dikeluarkan. Banyak sekali bahaya yang diakibatkan lisan, seperti timbulnya fitnah, ghibah, adu domba, berdusta, dan lain sebagainya.
Namun, yang akan ku tuliskan disini adalah mengerucut kepada ghibah. 

Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat: 12).

Berdasarkan ayat dari surat cintaNya diatas, maka ghibah atau menggunjing disamakan dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentulah kita akan merasa muak dan jijik dengan hal ini. Bayangkan bila kita harus memakan daging mayit saudara sendiri. 
'pedang' yang kita miliki ini diibaratkan bisa membunuh saudara sendiri hingga menjadi seonggok bangkai yang siap kita nikmati.

lantas, mengapa Allah menyandingkan ghibah dengan dengan memakan daging saudara yang sudah mati?
ghibah atau menggunjing merupakan kegiatan membicarakan orang lain di belakangnya, tanpa diketahui orang yang kita bicarakan. lalu hubungannya dengan bangkai apa?
seperti yang kita tahu, bahwa sifat bangkai adalah tidak bernyawa, tidak dapat mendengar, tidak dapat membela diri ketika sedang dijelek-jelekan.
orang yang sedang kita bicarakan saat ghibah juga seperti itu, tidak dapat mendengar dan tidak dapat membela diri ketika sedang dijelek-jelekan dan diperbincangkan dibelakang.
Ghibah akan bisa mengoyak kehormatan orang lain, layaknya mengoyak kulit dari dagingnya saat memakai bangkai saudara sendiri

Itulah mengapa lidah bisa menjerumuskanmu ke neraka. 
so, masih mau ber-ghibah?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar