Kamis, 05 Januari 2012

Cinta Dari Sudut Pandang Psikolog

hai pembaca, gue mau sharing lagi nih, tentang Cinta dari sudut pandang psikologi...


Seorang psikolog bernama Kelley membagi cinta menjadi tiga, yaitu:
1.Cinta Karena Nafsu
Cinta jenis ini Cenderung tak terkontrol karena hubungan antara dua orang yang atas nama cinta ini dikuasai oleh emosi yang berlebihan. Disini istilah cinta buta berlaku.


2. Cinta Pragmatis
Pada cinta jenis ini ada keseimbangan antara rasa suka dan duka, atau ada hubungan timbal balik. Sepasang insan ini cenderung dapat mengontrol perasaannya.


3. Cinta Altruistik
Nah, cinta yang ini biasanya dimiliki ibu untuk anaknya. Biasanya disertai kasih sayang tak terbatas.


Sedangkan menurut Enrich Fromm, seorang psikoanalis, cinta hanyalah memberi. Memberi adalah ungkapan kemampuan atau potensi yang paling tinggi. Dengan melihat orang yang dicintai bahagia tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis, dan spiritual, maka kita pun akan bahagia. Bahagia semacam ini karena kita merasa mampu dan berarti bagi orang lain. Menurut Fromm, cinta yang berprinsip take and give bukanlah cinta sejati, tapi cinta dagang.


Pengorbanan waktu dan energi menjadi ciri cinta rasional. Fromm menjelaskan bahwa ada beberapa unsur cinta:
1. Care atau peduli, kalau anda mencintai seseorang, anda harus menaruh perhatian yang serius pada kebahagiaan dan perkembangan pribadinya.
2. Bertanggung jawab. Artinya, siap memenuhi kebutuhan psikis orang yang dicintai atau membuatnya bahagia.
3. Respect atau hormat. Maksudnya, kita mampu memandang dan menerima orang yang kita cintai dengan apa adanya. Hubungan cinta yang ideal itu tidak saling bergantung dan mengeksploitasi. 


Menurut Stenberg (1988), cinta adalah sebuah kisah yang ditulis setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuaasaan, misteri, permainan, dan sebagainya. Kisah ini biasanya berasal dari skenario yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita, dsb. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana di bersikap dan bertindak dalam setiap hubungan.


Stenberg terkenal dengan teorinya tentang Triangular Theory of Love. Segitiga cinta itu mengandung komponen:
a. Keintiman (intimacy)
b. Gairah (pasion)
c. Komitmen (commitment)


Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust), dan keinginan untuk membina hubungan.


Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.


Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.


Dari ketiga komponen diatas, dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta sebagai berikut:
1.Nonlove, sama sekali tak ada gairah yang timbul. Biasanya hubungan dengan orang dalam lingkungan sehari-hari karena interaksinya hanya bersifat sepintas saja. Tidak memiliki komponen gairah, keintiman, dan komitmen.


2.Liking (persahabatan), sebagai salah satu komponen emosi yang ada adalah perasaan suka bukanlah cinta, hanya memiliki komponen keintiman. Hanya intim saja, akan timbul perasaan cocok. Tapi sekali tidak ada gairah atau komitmen. Hanya suka saja bukan cinta.


3.Infatuation love (ketergila-gilaan), gairah yang timbul tanpa keintiman dan komitmen, biasanya cinta yang terjadi pada pandangan pertama


4.Empty love (cinta kosong), ada unsur komitmen tetapi kurang intim dan kurang gairah. Hubungan yang lama akan semakin membosankan. Cinta jenis ini berbahaya, karena menyimpan bom waktu. Lama-kelamaan, apa yang dijalani serasa hambar.


5.Romantic love (cinta romantis), hubungan intim yang menggairahkan tetapi kurang komitmen sehingga pasangan yang jatuh cinta romantis ini terbawa secara fisik dan emosi, tetapi tidak mengharapkan hubungan jangka panjang. Cinta jenis ini harus dihindari karena hanya dimotivasi nafsu syahwat saja.


6.Companionate love, hasil dari komponen tanpa adanya gairah cinta. Dalam perkawinan yang lama tidak akan menggairahkan secara fisikk lagi.


7.fatous love (cinta buta). Mempunyai gairah dan komitmen tetapi kurang intim, dimana cinta ini sulit dipertahankan karena kurang adanya aspek emosi. Cinta jenis ini sangat labil.


8.Comsummate love (cinta yang sempurna), yaitu cinta yang tersusun atas komponen keintiman, gairah, dan komitmen. Pasangan suami istri yang memiliki cinta ini akan mendapatkan keindahan dan kebahagiaan cinta.




Sumber: "YA ALLAH AKU JATUH CINTA"


thank you to Ka' Ilma, yang udah mau minjemin bukunya hehe :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar